1. 2.

06 Agustus 2009

Pemerintah Targetkan Penempatan Tenaga Kerja Sebanyak Tiga Juta pada 2010


JAKARTA - Pemerintah targetkan penempatan tenaga kerja pada 2010 sebanyak 2,8 juta hingga 3 juta orang, baik untuk tenaga kerja dalam negeri maupun luar negeri. Angka tersebut meningkat ketimbang target penempatan tahun 2009 yang sebanyak 2,6 juta orang.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno mengatakan, dirinya yakin target tersebut akan terpenuhi asal target momentum pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5 persen bisa tercapai.

"Itu dengan catatan, jika momentum pertumbuhan ekonomi bisa dipertahankan," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno di Jakarta, Kamis (6/8).

Erman menjelaskan, selama ini pemerintah telah menjalankan program yang tepat dengan memfokuskan ke pembangunan kepada sektor-sektor yang bersifat padat karya seperti infrastruktur, sektor riil, maupun pemberian PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri).

Dengan anggaran Depnakertrans yang direncanakan tidak berkurang dalam RAPBN 2010, yaitu sebesar Rp 3 triliun, lanjut Erman, dirinya bahkan yakin jumlah pengangguran tahun depan dapat diturunkan.

"Pada 2010 ditargetkan pengangguran turun menjadi 8 persen dari target tahun ini sebesar 8,43 persen," ujar Erman.

Sayangnya, dia tidak dapat menyebutkan berapa angka tenaga kerja yang terserap hingga semester I 2009.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren tingkat pengangguran naik turun sepanjang 2004-2008, namun berkisar di atas 10 juta jiwa tiap tahun. Hingga Februari 2009 sendiri, jumlah pengangguran sendiri telah mencapai 9,26 juta jiwa atau 8,15 persen dari jumlah penduduk. Jumlah ini belum termasuk angkatan kerja paruh waktu, yang merupakan kelompok pengangguran semu. Angka pertambahan pengangguran sendiri hingga Februari 2009 baru mencapai 13 ribu orang. Sementara pada 2008 angka pertambahan pengangguran mencapai 680 ribu orang.

Erman melanjutkan, untuk penempatan dalam negeri, dirinya akan mempertajam fokus pelaksanaan untuk menggenjot program-program yang bersifat padat karya, teknologi tepat guna dan pemberian modal bagi usaha-usaha yang menyerap banyak tenaga kerja.

Sementara itu, untuk penempatan luar negeri, kata Erman, akan difokuskan pada peningkatan kualitas tenaga kerja yang ditempatkan. "Jadi kedepannya targetnya bukan pada jumlah tapi kualitas, sehingga menuju penempatan tenaga kerja profesional dan formal," ujarnya.

Pada tahun 2004, jelas dia, tenaga kerja Indonesia di luar negeri tercatat sebanyak 82 persen merupakan tenaga informal dan sisanya tenaga formal. Namun saat ini, kata dia, jumlah tenaga kerja di luar negeri sudah bergeser, dimana tenaga kerja informalnya tinggal telah menurun hingga hanya sebesar 64 persen.

"Pemerintah menargetkan pada tahun 2010 hingga 2012 akan tercapai 60 persen tenaga kerja formal dan sisanya 40 persen tenaga kerja informal," kata Erman.

Untuk menggenjot penyerapan tenaga kerja, Erman melanjutkan, pihaknya berencana untuk membangun 35 kota terpadu mandiri (KTM) baru pada tahun 2010. KTM, menurut dia, perlu didorong untuk mengurangi ketimpangan persebaran penduduk Indonesia. Dari sekitar 230 juta penduduk Indonesia, sekitar 58 persen atau 128 juta penduduk berada di pulau Jawa.

"Dengan adanya KTM maka terjadi pemerataan investasi dan industri ke daerah, sehingga terciptan pusat kegiatan ekonomi wilayah," jelasnya.

Di samping itu, kata Erman, KTM juga perlu didorong sebagai salah satu sarana mengurangi pengangguran dan penciptaan lapangan kerja baru. Satu KTM, terangnya, diperkirakan mampu menampung 100 ribu jiwa.

"Kalau setiap KTM bisa dihuni 10 ribu KK maka ada 40 ribu jiwa. Ditambah dengan penyerapan tenaga kerja saat pembangunan infrastruktur KTM sebanyak 60 ribu jiwa," kata dia.

KTM merupakan wilayah transmigrasi yang diprioritaskan untuk dibangun di perbatasan wilayah Indonesia dengan negara tetangga. Ia mencontohkan, saat ini, di perbatasan dengan Papua Nugini telah dibangun 3 KTM, di Timika 1 KTM, di perbatasan dengan Malaysia dan Kalimantan 4 KTM dan di perbatasan Timor Leste 1 KTM.

Pembangunan KTM tahun depan, menurut Erman, akan diprioritaskan sebayak 30 KTM tanaman pangan dan perkebunan serta 5 KTM hutan tanaman rakyat dan KTM bahari. Hingga saat ini, ungkapnya, telah dibangun 53 KTM tanaman pangan dan perkebunan serta KTM hutan tanaman rakyat.(mi/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Staff Redaksi



Hendrik S (Polda Metro Jaya) Valentinus MS (Jaksel) Gorby, Robin S (Jaktim) Ramdani BE, Agus Subarkah (Jakpus) (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor :Irawan (Kabiro), Ucup Supriyadi, Rizal Aska, Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : Irmiadi (Ka.Prwkln) Suwardi, Suripto, nano Wijaya, Sutiyo, Suseno, Sujono, Herry, Adhie, Elik Yulianto, Israludin, Rimanda K Saputra. Kab Tanggamus : MBadri Ma'ruf. Prwkln Jambi : Sabarudin Nasution SE (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar : Abdul Munir, M.Syarif Hidayat. Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan. Biro Sulselbar : fadly Syarif (Ka.Biro)