JAKARTA - Pasca pengeboman di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (17/7), kepercayaan investor akan tetap terjaga seiring fundamental ekonomi yang menguat.
Menurut Kepala Ekonom Danareksa Purbaya Yudhi Sadewa, selama lima tahun terakhir, pasar tidak terlalu mementingkan isu keamanan, dalam hal ini adalah teror bom yang terjadi selama 5 tahun terakhir.
Menurut catatannya, pengaruh bom kepada investor menurun tajam pasca Bom Bali I tahun 2002. Saat itu pasar mengalami penurunan sekitar 10 persen. Namun, menurut dia, penurunan tersebut tidak semata-mata karena bencana bom. Namun lebih dikarenakan keadaan ekonomi Indonesia yang melemah akibaat pengaruh nilai dolar AS pada waktu itu.
"Sudah memang ekonomi kita melemah, ditambah bom lagi. PAsar kita turun pada waktu itu sekitar 10 persen," ujar Purbaya . Tercatat laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2002 adalah 3,6 persen saja.
Namun, pemboman setelah Bom Bali I, yaitu Bom Bali II tahun 2005, dan JW Marriott di tahun 2003, pasar tidak lagi terpengaruh oleh isu bom. "Waktu 2003 cuma turun 3 persen saja," katanya.
Jangka waktu untuk pemulihan pasar, kata Purbaya, rata-rata hanya memerlukan waktu 2 hari saja. "Rata-rata dua hari setelah kejadian balik lagi," katanya.
Dia mengatakan, yang diperlukan oleh investor adalah ekonomi yang stabil. Jadi, dia mengimbau kepada pemerintah untuk tidak mengeluarkan kebijakan yang drastis. "Sekarang ini kebijakan sudah berjalan dengan baik. Jadi,diteruskan saja," katanya.
Namun, untuk lebih menarik pasar, lanjutnya, momentum recovery dari krisis ekonomi global ini seharusnya dimanfaatkan untuk percepatan pembangunan agar laju ekonomi tetap stabil.
Selain itu, penyerapan anggaran juga lebih dipercepat serta mengupayakan suku bunga bank agar cepat turun.
"Kalau penyerapan anggarannya cepat dan suku bunga bank turun, maka investor tidak akan berpaling," katanya.(MI/jay)
19 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Staff Redaksi
Hendrik S (Polda Metro Jaya) Valentinus MS (Jaksel) Gorby, Robin S (Jaktim) Ramdani BE, Agus Subarkah (Jakpus) (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor :Irawan (Kabiro), Ucup Supriyadi, Rizal Aska, Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : Irmiadi (Ka.Prwkln) Suwardi, Suripto, nano Wijaya, Sutiyo, Suseno, Sujono, Herry, Adhie, Elik Yulianto, Israludin, Rimanda K Saputra. Kab Tanggamus : MBadri Ma'ruf. Prwkln Jambi : Sabarudin Nasution SE (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar : Abdul Munir, M.Syarif Hidayat. Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan. Biro Sulselbar : fadly Syarif (Ka.Biro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar